FATHER

Sedalam laut, seluas langit
cinta selalu tak bisa diukur
begitulah ayah mengurai waktu
meneteskan keringat dan rindunya untukku

saya tak pernah punya banyak waktu bersamanya
waktu dan jarak memisahkan kita
hanya rindu dan angan gapaian saya

engkau membelai dengan tangamu
meskipun tanganmu berdarah
engkau melihat dengan penuh kasih
meskipun matamu buta
engkau mengucapkan sayang
meskipun engkau bisu

dengan perkataanmu aku termotivasi
dengan candamu aku teringat
dengan perhatianmu aku merasa kenyang
dengan kasihmu aku terasa lega

sedetik tanpa engkau aku merasa bingung
semenit tanpa engkau aku menjadi gundah
sejam tanpa engkau, engkau membuat aku pilu
sehari tanpa engkau kering hati ini
seminggu tanpa engkau musnah asa ini
sebulan tanpa engkau mati hati ini
setahun tanpa engkau jiwa dan raga melemah hingga mati

dengan pekerjaanmu aku kasihan
terkadang engkau lapar
dengan pekerjaanmu aku kasihan
terkadang engkau haus

disaat engkau lapar,
ingin rasanya memberikan sesuap nasi
disaat engkau haus,
ingin rasanya memberikan setetes air

Ayah pergi sangat pagi
disaat mata ini terpejam
kadang sampai pagi lagi
disaat mata ini mulai memejam
tapi saat pulang ia tak lupa menjinjing pelangi
lalu dengan sabar
ia menguraikan warnanya satu persatu padaku
dengan mata berbinar dan sentuhan